Sabtu, 22 Mei 2021

Cara Mencegah Radang Sendi, Teruslah Bergerak!

Berdasarkan data dari Riskesdas 2018, prevalensi penyakit sendi di Indonesia tercatat sekitar 7,3%. Penyakit osteoarthritis (OA) merupakan penyakit radang sendi yang paling sering ditemui. Biasanya menimpa di sendi lutut. Cara mencegah radang sendi sebenarnya mudah yaitu teruslah bergerak!

Meski sering dikaitkan dengan pertambahan usia, atau dikenal sebagai penyakit degeneratif, penyakit sendi ternyata juga kerap terjadi pada usia produktif bahkan di usia sangat muda, yakni usia 15-24 tahun.

Prevalensi osteoartritis pada usia muda sekitar 1,3% dan terus meningkat pada kelompok usia 24 - 35 tahun sebesar 3,1% dan 6,3% pada kelompok usia 35- 44 tahun. Bagaimana cara mencegah radang sendi?

Gejala Awal Radang Sendi

Dijelaskan dr. Deasy Erika, dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, gejala awal yang dirasakan pasien ketika mengalami masalah sendi adalah nyeri saat digerakkan. Keluhan ini bisa terjadi saat menggerakkan sendi tangan maupun kaki. Ada banyak sekali sendi di tubuh kita, mulai sendi di jari-jari tangan dan kaki, pergelangan tangan, siku, atau lutut, bahu dan di area tubuh lainnya.

 

"Selain nyeri, gejala awal penyakit sendi adalah krepitasi atau timbul bunyi dari sendi saat digerakkan," jelas dr. Deasy dalam peluncuran kampanye Jointfit terbaru yakni #KeepOnRollin, di Jakarta (1/8).

 

Apa sih penyebab nyeri sendi? Menurut dr. Deasy, nyeri terjadi karena gesekan antara dua tulang sendi. Sendi yang sehat dipisahkan oleh tulang rawan sendi yang salah satu fungsinya adalah menjadi bantalan dan menghasilkan cairan pelumas sendi.

 

Kerusakan sendi diawali oleh kerusakan dan hilangnya tulang rawan. Tulang sendi menjadi meradang dan menimbulkan keluhan nyeri. "Dulu osteoartritis banyak dialami usia 50-60 tahun, tetapi sekarang usia 30-an sudah mengalami osteoarthritis meskipun tidak ada riwayat sebagai atlet," jelas dr. Deasy.

 

Diperkirakan, 75% populasi mengalami radang sendi. Dampaknya adalah kecacatan di usia muda. Penyebab atau faktor risiko osteoartritis adalah banyak duduk, obesitas, terlalu sering naik turun tangga dan sebagainya.

Cara Mencegah Radang Sendi

Memahami kondisi ini, Jointfit, suplemen glukosamin dalam bentuk roller gel untuk mengatasi nyeri sendi keluaran Combiphar, meluncurkan kampanye terbaru dengan meluncurkan film pendek #KeepOnRollin. Film yang digarap oleh rumah produksi Visinema ini dibintangi oleh Joe Taslim, atlet judo yang kini bersinar sebagai aktor Hollywood. 

 

"KeepOnRollin diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk terus bergerak menjalani hidup tanpa menyerah dalam hadapi rintangan, salah satunya permasalahan sendi yang belakangan kerap terjadi pada penduduk usia produktif," ujar Evi K. Santoso, Vice President Marketing Consumer Intensive Care Combiphar.

 

Film ini berangkat dari pengalaman masa lalu Joe Taslim, yang pernah menghadapi cedera lutut yang berat saat menjadi atlet judo. Saat itu pria asal Palembang ini harus bertanding membela Indonesia pada kejuaraan Judo.

"Saya memilih untuk terus bergerak menghadapi rintangan cedera saya. Syukurnya, tekad dan usaha berbuah manis, saya berhasil mempersembahkan medali ke pangkuan Ibu Pertiwi," jelas Joe.

Nyeri tetapi harus terus bergerak? Memang itulah tantangan penderita osteoartritis. Berikut ini tips mencegah radang sendi dan mengatasinya: 

 

1. Terus aktif bergerak

Terus bergerak secara aktif dapat menurunkan risiko kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor penyebab osteoarthritis. Penumpukan lemak di tubuh akan memberikan tekanan ekstra pada bantalan sendi, khususnya yang berada di bagian pinggul dan lutut. Lakukan olahraga minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu agar sendi Kamu tetap sehat.

 

2. Menjaga gaya hidup sehat

Caranya dengan tidur cukup dan menghindari makanan manis berlebihan. Mengonsumsi makanan manis berlebih dapat memicu terjadinya diabetes (kondisi kadar gula
darah tinggi). Diabetes diketahui merupakan salah satu faktor risiko yang memicu terjadinya osteoarthritis.

 

Kadar glukosa yang tinggi dapat mempengaruhi fungsi chondrocyte (sel pembentuk tulang rawan) dan meningkatkan peradangan yang akan meningkatkan degradasi dan apoptosis (kematian) sel tulang rawan.

 

3. Minum suplemen penguat sendi dan meredakan nyeri sendi dengan obat yang tepat

Ketika Kamu mengalami radang sendi, jangan sembarangan minum obat pereda nyeri yang Geng! Kamu bisa mengurangi nyeri sendi dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung glukosamin, yaitu zat yang berfungsi membantu pembentukan tulang rawan. Glukosamin ini juga tersedia dalam bentuk gel, yang mudah dioleskan untuk mengurangi nyeri sendi. 

 

4. Hindari gerakan yang memperberat radang sendi

Gerakan yang harus dihindari adalah terlalu lama menekuk lutut, karena akan merusak sendi lutut. Selain itu jangan depan komputer terlalu lama bisa merusak sendi leher. 

 

Itu tadi cara mencegah radang sendi yang sebaiknya Kamu lakukan sejak sekarang. Jangan tunggu radang sendi menyerang karena pengobatannya tidak mudah, dan bisa berakhir dengan operasi penggantian sendi.


Sumber : https://www.guesehat.com/cara-mencegah-radang-sendi-teruslah-bergerak

4 Gejala Radang Sendi yang Sering Diabaikan

Radang sendi atau artritis adalah peradangan yang terjadi pada satu atau beberapa sendi yang menyebabkan sendi menjadi sulit digerakkan karena kaku.

Artritis bisa berkembang menjadi kondisi yang melumpuhkan. Tapi, perawatan dini bisa membantu mengelola gejala artritis.

Karena itu, Anda harus memperhatikan tanda-tandanya sebelum berkembang lebih parah. Charity Arthritis Foundation dilansir dari Express, menunjukkan empat tanda peringatan artritis yang paling umum, antara lain:

1. Nyeri

Pertama, kondisi ini bisa menyebabkan sensasi sakit yang bisa datang dan pergi. Rasa sakit ini bisa ditemukan di satu area spesifik tubuh atau bisa juga terjadi bagian yang berbeda.

2. Pembengkakan

Ada berbagai jenis radang sendi, tetapi jenis radang sendi tertentu bisa menyebabkan pembengkakan. Kulit di atas sendi yang terkena bisa menjadi merah dan bengkak. Pembengkakan ini bisa berlangsung selama beberapa hari yang membutuhkan perhatian medis. Tanda ini juga berlaku jika pembengkakan terjadi lebih dari 3 kali dalam sebulan.

3. Kekakuan

Kekakuan cenderung terlihat ketika bangun pagi-pagi, terutama jika berlangsung lebih dari 1 jam setelah naik. Tanda ini juga bisa terlihat setelah Anda duduk di meja untuk waktu lama. Anda juga mungkin merasa kaki setelah menempuh perjalanan panjang dengan mobil.

4. Kesulitan memindahkan sendi

Jika Anda merasa sulit atau sakit untuk bangun dari kursi, kemungkinan Anda sedang menderita radang sendi. Ada banyak jenis radang sendi, tapi ada 3 jenis yang paling umum, yaitu osteoartritis, gout dan artritis reumatoid.

Sumber : https://ayobandung.com/read/2020/07/09/104533/4-gejala-radang-sendi-yang-sering-diabaikan

Penyakit Asam Urat: Gejala dan Tindakan

Memiliki asam urat pada tubuh manusia adalah hal yang normal. Namun, ketika menjadi penyakit asam urat, tidak mudah untuk dideteksi. Dalam kasusnya, asam urat atau disebut arthritis gout, pernah menyerang beberapa tokoh terkenal seperti Leonardo da Vinci, Benjamin Franklin, Alexandre The Great, dan Sir Isaac Newton. Dari nama-nama tersebut, asam urat disebut sebagai penyakit para raja (kelas atas).

Apakah Itu Penyakit Asam Urat?

Penyakit asam urat adalah penyakit khas di persendian. Sebuah kondisi yang dapat menyebabkan gejala nyeri tidak tertahankan, pembengkakan, dan rasa panas di persendian. Meski semua sendi di tubuh bisa terkena penyakit ini, namun yang paling sering terserang adalah sendi jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Awal Bros Batam, dr. Ani Yeo, SpPD mengatakan kadar normal asam urat dalam darah 7,0 sampai 7,2 miligram perdesiliter (mg/dl) bagi laki-laki, dan 5,7 sampai 6,7 mg/dl pada perempuan. Dalam keadaan asam yang melebihi normal itu, maka terbentuklah kristal monosodium urat yang mengendap di sendi.

“Hal ini yang menyebabkan timbulnya nyeri sendi dan pembengkakan,” ujar dokter Ani. Namun, kebanyakan orang salah kaprah dengan gejala tersebut. Penyakit asam urat kerap disamakan dengan rematik. Padahal rematik merupakan istilah umum untuk menggambarkan rasa sakit persendian atau otot yang mengalami peradangan. Sedangkan penyakit ini hanya salah satu penyebab nyeri pada persendian.

“Banyak orang mengira apabila kadar asam urat di dalam darah tinggi (hiperurisemia), maka akan terkena gout. Hal ini belum tentu karena hanya sekitar 1/3 penderita hiperurisemia yang mengalami gout itu,” terang dokter Ani yang merupakan spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Awal Bros.

Gejala Penyakit Asam Urat

Gejala penyakit asam urat yakni rasa nyeri dan pembengkakan disebabkan terjadinya tusukan kristal-kristal tajam di sekitar sendi yang terbentuk akibat penumpukan zat asam urat. “Dominannya, didukung oleh faktor genetik dan makanan yang dikonsumsi,” terangnya dokter Ani spesialis penyakit dalam.

Gout yang disebut penyakit para raja karena mudah menyerang orang-orang yang dapat mengkonsumsi makanan dengan bebas, ujar dokter Ani. Senang mengonsumsi makanan dengan bebas misalnya: mengonsumsi daging merah, hidangan laut, jeroan, bahkan minuman beralkohol yang dominan menjadi gaya hidup para raja dan orang berkedudukan tinggi ataupun kaya. Dan umumnya dilakukan oleh pria, yang juga mendominasi terserang gout.

Di samping itu, beberapa riwayat penyakit lain jika berkolaborasi dengan asam urat dapat mengakibatkan kematian. “Penyakit rawan itu di antaranya bagi mereka yang menderita obesitas, diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal kronik,” sebut dokter Ani spesialis penyakit dalam.

Dokter spesialis ini memaparkan perkembangan penyakit asam urat, yakni seseorang yang menderita gout akan mengalami gejala nyeri yang tak tertahankan hingga mengganggu aktivitas normal. Seringkali penderita penyakit ini kesulitan untuk berjalan akibat rasa sakit yang sangat mengganggu dan itu dapat muncul kapan saja, tanpa terduga. Rasa nyeri berkembang dengan cepat dalam tempo yang singkat. Setelah itu, disertai dengan pembengkakan, sensasi panas, serta kemunculan warna kemerahan pada kulit yang melapisi sendi.

“Serangan penyakit asam urat bisa berlangsung dalam kuru 3-10 hari,” jelasnya. Saat gejala merada dan bengkak mengempis, kulit di sekitar sendi yang kena akan tampak bersisik, terkelupas, dan terasa gatal. Meski serangan bisa reda dengan sendirinya, namun kondisi ini tidak boleh diabaikan. Pengobatan harus tetap dilakukan agar mencegah risiko kambuh dengan tingkat keparahan gejala yang meningkat, seperti kerusakan permanen pada sendi.

Tindakan Untuk Penyakit Asam Urat

“Untuk penanganannya, hanya berfungsi meringankan gejala dan mencegah serangan terulang kembali. Bukan untuk menyembuhkan,” tegas dokter Ani.

Sebagai diagnosis awal, asam urat harus ditangani dokter spesialis yang berkompeten di bidangnya. “Harus didiagnosis dokter langsung, tidak bisa hanya dengan pengecekan darah yang biasa dibuka di tempat-tempat umum,” ujarnya.

Pasalnya pemeriksaan atau tes untuk memastikan adanya kristal-kristal natrium urat pada persendian itu harus dilakukan dengan pengambilan darah pada orang yang melaksanakan puasa dalam waktu 10 jam. “Baru hasilnya akurat, tidak bisa instan,” ucap dr. Ani.

Dari hasil tes itu, sang dokter juga perlu melihat riwayat penyakit lain yang diderita pasien. Jika menunjukkan kadar asam urat dalam darah di atas 9 sampai 10 mg/dl namun tidak memiliki riwayat penyakit berisiko, maka penanganannya dapat dibantu dengan obat-obat standar.

“Tapi jika sebaliknya, kadar asam urat berkisar normal tapi pola hidupnya yang tidak sehat hingga menimbulkan riwayat penyakit lainnya, maka perlu dilakukan terapi, obat anti peradangan, hingga perubahan pola hidup yang lebih baik,” jelasnya.

Dalam hal ini, disarankan penderita gout untuk melakukan diet rendah purin yang merupakan protein dari golongan nucleoprotein. Karena, peningkatan produksi ‘asam urat’ berasal dari makanan yang banyak mengandung protein yang akhirnya peningkatan pembentukan purrin pada penyakit tertentu.

Informasi Lainnya Mengenai Asam Urat

  1. Kadar purin makanan normal sehari dapat mencapai 600 – 1000 mg, sedangkan diet rendah purin hanya mengandung 120 – 150 mg purin.
  2. Batasi konsumsi lemak yang menghambat pengeluaran asam urat seperti, sarden, jeroan, daging merah, dan alkohol.
  3. Konsumsi karbohidrat tinggi dan banyak minuman cairan pendorong keluarnya asam urat.
Sumber : http://awalbros.com/penyakit-dalam/penyakit-asam-urat-menyerang-tiba-tiba/

Penyebab Asam Urat


Apa itu asam urat? Asam dalam tubuh yang berbentuk kristal-kristal merupakan hasil akhir dari metabolisme purin. Kemudian purin yang berasal dari makanan diubah oleh tubuh secara alami menjadi penyebab asam urat. Asam urat yang tidak terpakai oleh tubuh akan dikeluarkan secara alami sebagian besar melalui ginjal (urin) dan sebagian kecil melalui saluran cerna (feses).

Asam urat berbahaya jika produksi asam urat berlebihan atau ketika ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat melalui urin.

Penyebab asam urat menurut dokter Rumah Sakit Awal Bros

Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria dibawah 7 mg/dl dan pada perempuan di bawah 6 mg/dl. Kadar asam urat di atas normal disebut hiperurisemia. Penyebab hiperurisemia adalah produksi asam urat yang berlebihan atau pengeluaran asam urat dari ginjal yang berkurang, atau gabungan keduanya.

Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah genetik atau riwayat keluarga, asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan (obesitas), hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama diuretika) dan gangguan fungsi ginjal.

Senyawa purin menyebabkan asam urat. Jeroan, seperti hati, ginjal, limpa, usus, babat, tunjang, otak, daging, kaldu daging yang kental, seafood, dan minuman beralkohol mengandung senyawa purin. Selama ini beredar informasi bahwa sayuran hijau dan kacang-kacangan harus dihindari, padahal hal tersebut tidak tepat. Sayuran hijau masih aman dikonsumsi dan kacang-kacangan dihindai pada kondisi asam urat yang terlalu tinggi (diatas 10 mg/dl). 

Yang terjadi ketika asam urat di atas normal

Hiperurisemia atau kadar asam urat di atas normal apat menyebabkan gout. Namun tidak semua hiperurisemia menimbulkan gout. Definisi gout adalah kondisi dimana asam urat yang berbentuk kristal-kristal tersebut akan menumpuk di sendi. Tidak hanya menimbulkan kerusakan di sendi saja tapi juga dapat menimbulkan masalah ke organ tubuh lainnya terutama ke ginjal dan salurannya.

Penyakit gout ini biasanya ditandai dengan episode peradangan (artritis) akut dan kronis, pembentukan tophus, serta risiko  penumpukan kristal urat di ginjal dan saluran kemih (batu saluran kemih).

Penyakit gout paling sering mengenai tungkai bawah (80-90%), terutama ibu jari kaki. Dan dapat juga mengenai sendi lain seperti siku, lengan, jari-jari tangan, lutut dan pergelangan kaki. Penumpukan kristal urat di sendi ini berbentuk benjolan yg disebut tophus, isi benjolan atau tophus ini seperti cairan putih mirip pasta gigi.

Penyebab asam urat dapat dicegah, bagaimana caranya?

  • Konsumsi bahan makanan purin tinggi jangan berlebihan
  • Konsumsi buah sayuran yang cukup
  • Konsumsi air putih yang cukup
  • Olah raga teratur
  • Hindari alkohol

 

Narasumber:
dr. Widya Syafitri, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Awal Bros Panam

Ilustrasi gambar oleh freepik

Artikel terkait:


Sumber : http://awalbros.com/penyakit-dalam/penyebab-asam-urat/

Jangan Anggap Remeh Nyeri Lutut Anda

Nyeri lutut dapat berasal dari struktur tulang lutut seperti sendi lutut, tempurung lutut, atau ligamen dan tulang rawan. suatu diagnosis yang sulit untuk diverifikasi. Beberapa orang yang menderita sakit lutut hanya mengalami gejala ringan, tetapi beberapa orang dapat mengalami rasa sakit yang luar biasa. Lokasi rasa sakit di lutut sangatlah penting karena dapat menunjukkan kemungkinan penyebab utama dari nyeri tersebut.  Sakit lutut dapat dialami pasien dari segala umur meskipun lebih sering dialami pasien lanjut usia.

Apa saja tanda-tanda dan gejala nyeri lutut?

Rasa sakit yang bervariasi pada umumnya saat berjalan atau posisi tertentu, pembengkakan, kekakuan sendi dan krepitasi (terdengan bunyi “klik” saat lutut digerakkan) adalah beberapa dari gejala sakit lutut. Beberapa dari tanda dan gejala nyeri lutut mungkin tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki keluhan mengenai suatu gejala, mohon konsultasikan dengan dokter.

Nyeri lutut yang terjadi pada orang dewasa, dapat diakibatkan karena trauma seperti terjatuh, keseleo, cedera waktu olahraga baik disadari maupun tidak. Selain itu nyeri lutut juga bisa disebabkan kelainan diluar lutut seperti akibat lemahnya otot paha, cedera ligamen lutut dalam, kelainan disendi panggul, atau kelainan di tulang belakang (HNP) yang tentunya memerlukan penanganan yang lebih kompleks.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Segera menghubungi dokter apabila Anda mengalami hal-hal di bawah ini:

  • Apabila Anda sedang melakukan terapi fisik atau rehabilitasi dan gejala yang dialami semakin parah.
  • Lutut Anda terlihat cacat atau perubahan bentuk
  • Demam, kemerahan atau rasa panas di sekitar lutut, atau pembengkakan pada lutut
  • Rasa sakit, pembengkakan, mati rasa, atau rasa geli pada betis dari lutut yang bermasalah
  • Anda tidak dapat berjalan akibat nyeri tersebut

Apabila Anda mengalami tanda atau gejala yang disebutkan di atas atau masih memiliki pertanyaan, mohon konsultasikan dengan dokter Anda. Jangan tunda melakukan pemeriksaan ketika sudah mengalami nyeri pada persendian atau mencurigai munculnya gejala, segera ke rumah sakit atau dokter spesialis ortopedi dan traumatologi untuk tindakan penanganan.

Apa penyebab nyeri lutut?

Penyebab sakit lutut ada banyak, termasuk ligamen yang terkilir atau robek, tulang rawan yang robek, dan radang sendi pada tempurung lutut atau pada keseluruhan sendi lutut. Penyebab-penyebab umum nyeri lutut antara lain :

  • Terkilir atau tegang
  • Cedera pada meniskus (bantalan lutut) atau pada tulang rawan
  • Osteoartritis
  • Tendonitis
  • Bursitis (Housemaid’s Knee / Lutut Pembantu)
  • Perdarahan dalam sendi
  • Penyakit Osgood-Schlatter
  • Penyakit sendi rematik
  • Septic Arthtritis (infeksi sendi lutut)

Faktor risiko nyeri lutut

Ada banyak faktor risiko terhadap sakit lutut, antara lain:

  • Kelebihan berat badan.
  • Masalah-masalah biomekanik.
  • Kurangnya fleksibilitas atau kekuatan otot
  • Olahraga-olahraga tertentu.
  • Cedera yang pernah dialami sebelumnya.

Apa saja pilihan pengobatan untuk nyeri lutut?

Pengobatan nyeri lutut berbeda-beda tergantung dari penyebab utama nyeri tersebut. Sakit pada tempurung lutut biasanya dapat diobati dengan terapi fisik untuk memperkuat otot kuadrisep (paha depan) dan meregangkan otot hamstring (paha belakang) dan otot betis (kaki bagian bawah). Ligamen yang terkilir seringkali sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu dan istirahat yang cukup. Ligamen yang robek pada sekitar lutut terkadang memerlukan imobilisasi dan diikuti dengan terapi fisik aktif. Apabila rasa sakit pada lutut tidak berkurang atau semakin parah seiring berjalannya pengobatan, seorang ahli bedah akan menyarankan sebuah operasi (artroskopi) untuk memperbaiki kerusakan yang ada.

Setelah gejala-gejala berhasil disembuhkan, aktivitas-aktivitas sebelumnya sudah dapat dijalankan perlahan-lahan seperti biasa, dimulai dengan aktivitas seperti berjalan atau bersepeda.

Tips mengatasi nyeri lutut di rumah

Gaya hidup dan pengobatan rumah di bawah ini mungkin dapat membantu Anda untuk mengatasi nyeri lutut:

  • Minum obat sesuai dengan resep dokter.
  • Hentikan aktivitas yang menyebabkan rasa sakit.
  • Mulai kembali aktivitas secara perlahan-lahan. Lakukan aktivitas yang menyebabkan rasa sakit secara berhati-hati
Sumber : http://awalbros.com/umum/jangan-anggap-remeh-nyeri-lutut-anda/

Adakah Tips Tetap Produktif saat Penyakit Asam Urat Kambuh?

undefined

Asam urat mungkin tidak menimbulkan gejala pada awalnya, sampai serangan akutnya terjadi. Seiring berjalannya waktu, gejala asam urat dapat semakin parah ketika penyakit ini sudah berlangsung lama (kronis). Pada kebanyakan kasus, gejala biasanya terjadi selama beberapa jam dalam 1-2 hari. Kalau tidak diobati, penyakit asam urat yang kambuh sewaktu-waktu dapat menghambat aktivitas harian. 

Lantas, adakah cara yang bisa dilakukan agar tetap produktif saat penyakit asam urat kambuh? Sebenarnya, ketika penyakit asam urat kambuh, gejala yang muncul akan sangat menyakitkan sehingga membuat pengidapnya sulit beraktivitas. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala penyakit asam urat yang kambuh, agar bisa cepat pulih dan bisa beraktivitas lagi.

Tips Meredakan Penyakit Asam Urat yang Kambuh

Kunci dari pengobatan penyakit asam urat kambuh yang efektif adalah menurunkan kadar asam urat berlebih, dengan mengubah gaya hidup jadi lebih sehat. Berikut beberapa tipsnya:

1. Pantau Kadar Asam Urat secara Berkala

Berbagai cara mengobati penyakit asam urat yang kambuh tak mungkin efektif jika kamu tidak memantau kadarnya. Kamu bisa menggunakan alat tes asam urat yang dibeli di apotik. Bentuk dan cara pemakaiannya hampir sama dengan alat pengecek gula darah. Namun, agar hasilnya lebih akurat, mintalah dokter atau apoteker untuk mengajarkan cara menggunakan alat ini di rumah.

Kalau masih bingung, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter lewat chat, kapan dan di mana saja. Dengan menggunakan alat tes kadar asam urat, kamu bisa memantau kadar asam urat dalam tubuh secara berkala. Kadar asam urat yang normal adalah di bawah 6 mg/dL untuk wanita dan di bawah 7 mg/dL untuk pria.

2. Minum Obat Asam Urat dari Dokter secara Rutin

Minum obat adalah salah satu cara paling efektif untuk mengatasi penyakit asam urat kambuh. Jika kamu telah diresepkan obat asam urat oleh dokter, patuhilah aturan aturan jadwal minum dan takaran dosis obatnya sesuai petunjuk.

Beberapa jenis obat penurun asam urat yang umum diresepkan dokter adalah allopurinol dan colchicine. Namun biasanya, dokter juga akan meresepkan obat antiradang seperti celecoxib, indomethacin, meloxicam, atau sulindac untuk meredakan nyeri dan bengkak di persendian.

3. Lakukan Olahraga secara Teratur

Selama menjalani pengobatan untuk penyakit asam urat kambuh, penting untuk terus bergerak aktif dengan melakukan olahraga ringan. Jadi, berolahragalah secara teratur dengan intensitas sedang setidaknya 30 menit untuk 5 hari dalam seminggu.

Keparahan gejala asam urat akan lebih bisa dikendalikan jika kamu rutin olahraga. Sebab, olahraga dapat membuat sendi-sendi menguat dan terlatih dengan baik, sehingga bisa mencegah nyeri yang kerap kali menyerang orang dengan asam urat.

Namun, kamu tidak disarankan untuk berolahraga tepat saat asam urat sedang kambuh menyerang. Sebab, melakukannya justru dapat membuat gejala makin terasa parah dan berlarut-larut. Bahkan, peradangan di persendian pun dapat semakin parah. 

Saat sendi meradang, lakukanlah gerakan peregangan yang lembut untuk mencegahnya jadi semakin kaku. Setelah peradangan dirasa mulai mereda, barulah kamu bisa melakukan olahraga secara bertahap dan pelan-pelan. Hal ini bermanfaat untuk membangun kembali kekuatan dan pergerakan otot-otot di sekitar sendi.

4. Miliki Pola Makan yang Tepat

Sama halnya seperti olahraga, berbagai cara mengobati dan menurunkan asam urat tidak akan efektif jika kamu tidak menerapkan pola makan yang tepat. Bahkan, penyakit asam urat yang kambuh lebih riskan dialami oleh orang-orang yang berat badannya berlebih atau obesitas. 

Gejala asam urat juga akan sering kambuh jika kamu terbiasa mengonsumsi makanan pemicu, yaitu yang mengandung tinggi lemak dan purin. Oleh karena itu, sebagai cara menurunkan sekaligus mengobati asam urat, kamu wajib menjaga pola makan yang sehat untuk meraih berat badan yang ideal.

Perbanyaklah konsumsi buah dan sayuran serta karbohidrat kompleks seperti gandum. Untuk protein, pilihlah dari daging tanpa lemak, ikan, daging ayam dengan takaran porsi 2-3 potong per hari. Sementara itu, sumber protein lain yang bisa ditambahkan dalam diet kamu adalah produk susu rendah lemak atau yoghurt.

Patuhi juga pantangan makanan tertentu sebagai cara menurunkan sekalian mencegah lonjakan asam urat semakin tinggi. Makanan yang harus dihindari adalah makanan dan minuman yang tinggi purin yaitu seafood, daging merah, makanan-makanan manis, alkohol, dan jeroan.

5. Perbanyak Minum Air Putih

Saat penyakit asam urat sedang kambuh, minumlah air putih minimal delapan gelas per hari untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Memperbanyak minum air putih juga termasuk salah satu cara menurunkan asam urat yang efektif, meski tidak secara langsung.

Di dalam tubuh, air dapat membantu mengangkut zat-zat racun dan yang sudah tidak terpakai, termasuk kelebihan asam urat. Itulah sebabnya minum air putih ikut membantu melancarkan pembuangan asam urat yang menumpuk dalam tubuh. Selain air putih, mengonsumsi buah yang mengandung air juga bisa menjadi salah satu cara untuk memperlancar pengeluaran asam urat dari dalam tubuh. 

6. Hindari Stres

Stres tidak hanya berdampak pada suasana hati (mood), tetapi juga pada kesehatan tubuh dari dalam. Salah satu efek dari stres adalah menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko peradangan. Kedua hal ini dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah yang dapat mencetuskan serangan gejala.

Agar berbagai cara yang dilakukan untuk mengobati asam urat bisa sukses, usahakan untuk menjaga tubuh dan pikiran agar tidak mudah stres. Kamu dapat melakukan meditasi atau olahraga yoga yang dapat membantu mencegah stres sembari melenturkan persendian pada gerakan-gerakannya.

Sumber : https://www.halodoc.com/artikel/adakah-tips-tetap-produktif-saat-penyakit-asam-urat-kambuh

5 Ciri-ciri Asam Urat yang Harus Diwaspadai

Penyakit asam urat adalah penyakit yang tak bisa dipandang sebelah mata. 

Jika tak diobati tepat waktu, penyakit asam urat yang dikenal juga sebagai gout itu bisa memicu komplikasi asam urat yang berbahaya. 

Maka dari itu, penting kiranya bagi siapa saja untuk mengenali ciri-ciri asam urat sebagai langkah antisipasi kondisi yang lebih parah. 

Melansir berbagai sumber, berikut ini ciri-ciri asam urat yang perlu diwaspadai: 

1. Nyeri sendi tak tertahankan 

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyakit asam urat dapat menyebabkan nyeri sendi tak tertahankan. Nyeri tersebut berasal dari munculnya kristal urat di sendi akibat kondisi kadar asam urat yang terlalu tinggi di dalam darah. 

Bagian yang paling sering mengalami nyeri sendi akibat asam urat adalah jempol kaki. Sementara, nyeri tersebut dapat juga timbul di pergelangan kaki, lutut, pergelangan kaki, siku, dan jari tangan.

Orang yang terkena serangan nyeri sendi akibat asam urat biasanya akan merasakan perkembangan gejala yang cepat dalam beberapa jam pertama. 

Nyeri sendi awal tersebut bisa berlangsung selama 3-10 hari dan paling sering terjadi pada malam hari. 

2. Muncul bengkak 

Selain nyeri sendi, gejala asam urat juga bisa berupa munculnya pembengkakan. Pembengkakan tersebut tidak hanya terjadi di sendi, tapi bisa juga di sekitar sendi. 

Ada dua alasan mengapa pembengkakan bisa terjadi akibat asam urat. 

Pertama, bengkak muncul karena jaringan pelapis sendi bernama sinovium membengkak. 

Kedua, adanya peningkatan volume cairan synovial atau pelumas sendi saat terjadi peradangan. 

Pada tahap ini, penderita asam urat bisa jadi tidak akan mampu bergerak secara leluasa lagi. 

3. Warna kulit yang memerah 

Pada kasus asam urat, pembengkakan yang terjadi pada umumnya disertai juga dengan warna kulit yang memerah. 

Saat terjadi peradangan di sendi, aliran darah akan meningkat di sana. 

Hal itu pun kemudian membuat warna kulit berubah memerah.

4. Sensasi panas di sendi 

Melansir Health Line, tak hanya nyeri sendi yang tak tertahankan dan pembengkakan, gejala asam urat juga dapat berupa rasa panas di persendian. 

Kondisi ini pada kenyatannya bisa menjangkit segala usia, termasuk kalangan muda usia 20 tahunan. Sensasi panas atau hangat di persendian tersebut tidak lain adalah efek dari proses peradangan akibat kristal yang terbentuk di sendi-sendi. 

5. Benjolan (tophi) 

Jika seseorang terlambat atau tidak mengobati penyakit asam uratnya, itu bisa menjadi kronis. 

Benjolan keras yang disebut tophi akhirnya dapat berkembang di persendian dan kulit serta jaringan lunak yang mengelilinginya. 

Keberadaan tophi ini secara permanen dapat merusak sendi. Dengan demikian, perawatan sesegera mungkin sangat penting ditempuh untuk mencegah penyakit asam urat menjadi kronis. 

Mengetahui ciri-ciri asam urat dapat membantu Anda menentukan waktu yang tepat untuk pergi ke dokter sebelum penyakit tersebut dapat menyebabkan masalah permanen.


Sumber : https://health.kompas.com/read/2020/07/07/073200868/5-ciri-ciri-asam-urat-yang-harus-diwaspadai?page=all


Asam urat kumat? Obati dengan olahraga ini

Asam urat kumat? Obati dengan olahraga ini

Penyakit asam urat merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan metabolisme. Gangguan metabolisme ini menyebabkan kadar asam urat dalam tubuh menjadi tinggi. 

Kadar asam urat dalam darah juga tergantung pada beberapa faktor, seperti kadar purin dalam makanan, berat badan, obat diuretik atau analgetik, faal ginjal, dan volume urine per hari. 

Meningkatnya kadar asam urat dalam darah kerap kali diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di persendian. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan peradangan sendi atau rasa tidak nyaman pada jari tangan, lutut, pergelangan kaki, atau jari kaki. Apabila tidak diobati, serangan asam urat dapat kambuh sewaktu-waktu hingga bisa menghambat aktivitas sehari-hari. 

Maka dari itu, penyakit asam urat perlu disembuhkan. Salah satu cara alami yang bisa dilakukan untuk mengobati asam urat adalah olahraga.

Melansir Buku Asam Urat: Benarkah Hanya Menyerang Laki-laki karya Dokter spesialis penyaki dalam dan ketua tim kedokteran herbal RSUP dr. Sardjito-Yogyakarya, dr. Nyiman Kertia, Sp.PD-KR pada 2009, olahraga dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. 

Namun, olahraga yang terlalu berat malah bisa memicu serangan penyakit pirai akut. Pirai akut adalah fase akut dari penyakit akibat asam urat, saat timbul gejala-gejala nyeri sendi yang hebat, sendi tampak bengkak, merah, panas, dan kaku atau sulit digerakan

Olahraga yang tepat untuk menurunkan asam urat Melansir Buku Asam Urat (2011) oleh Dr. dr. Joewono Soeroso, Sp.PD-KR, M.Sc dan Hafid Algristian, S.Ked., olahraga yang bisa menurunkan asam urat adalah olahraga yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Maksudnya, olahraga yang tidak terlalu membebani tubuh.

Bagaimana caranya? 

Ada tiga langkah yang mesti ditempuh. Pertama, lakukan pemanasan, kedua tingkatkan beban olahraga sedikit demi sedikit, dan ketiga penuhi kebutuhan cairan tubuh. Olahraga bermanfaat untuk mencegah terjadinya nyeri sendi saat serangan penyakit asam urat. 

Olahraga juga bermanfaat untuk beberapa hal, seperti: 

- Melancarkan suplai nutrisi ke jaringan sendi 

- Membuang produk-produk sisa metabolisme 

- Menguatkan otot sekitar sendi sehingga lebih efektif dalam menyangga tubuh 

- Mengurangi kemungkinan trauma atau luka 

Berikut langkah-langkah olahraga untuk mengobati asam urat yang bisa dijajal: 

1. Pemanasan 

Pemanasan atau peregangan otot penting dilakukan untuk menyediakan cukup adenosin trifosfat (ATP) bagi tubuh. Selain itu, dengan melakukan stretching, tubuh dapat terhindari dari cedera, seperti terkilir. 

Cedera baik kecil maupun besar harus dikurangi agar tidak mencetuskan nyeri sendiri akibat asam urat pada kemudian hari. Gerakan-gerakan pemanasan juga dapat membantu tubuh memompa darah secara merata, ritmis, dan teratur. 

Dengan begitu, zat-zat berbahaya, termasuk asam urat diharapkan bisa mudah keluar dari tubuh melalui keringat. Pemanasan yang baik memenuhi tiga kriteria ini: 

- Dilakukan selama 15-20 persen dari waktu olahraga inti. Jika olahraga inti dilakukan selama dua jam, waktu pemanasan yang dibutuhkan berarti selama 20-30 menit 

- Dapat memperluas ruang gerak sendi dan otot-otot untuk mencegah cedera 

- Dapat membuat tekanan darah naik sekitar 5-10 mmHG dan denyut nadi menjadi 90-110 per menit 

Apabila ketukan nadi berkisar 110-120 per menit, lakukan istirahat sekitar 1-2 menit. Setelah itu, hitung lagi denyut nadi. 

Apabila denyut nadi menurun, lanjutkan olahraga ke bagian inti. Namun apabila tidak turun, ada beberapa kemungkinan yang terjadi. Di mana, mungkin saja, kapasitas pemanasan berlebihan, tubuh jarang berolahraga, atau tubuh tergolong memiliki denyut nadi cepat. 

Jika memang demikian, sebaiknya sederhanakan pola pemanasan di kemudian hari. Selain itu, sederhanakan pula kapasitas olahraga inti. Sedangkan, apabila denyut nadi menjadi lebih dari 120 ketukan per menit, lakukan istirahat dan segera konsultasikan kepada dokter. 

2. Latihan inti 

Selama melakukan olahraga inti, tingkatkan beban secara bertahap. Hal ini dilakukan agar tubuh dapat beradaptasi terhadap program latihan. 
Apabila tak sempat beradaptasi, tubuh akan mengalami keletihan yang luar biasa. Selain itu, risiko terjadinya cedera akan semakin besar. Keletihan yang berlebihan ini dapat menyebabkan pengolahan ATP tidak sempurna sehingga meninggalkan risiko gout.

Sebelum melakukan pemanasan, sekitar 10-15 menit, minumlah air putih sebanyak 3-4 gelas. Air putih ini berfungsi sebagai cadangan cairan di dalam tubuh. Lalu, di antara pemanasan dan olahraga inti, minum air sebanyak 1-2 gelas. 

Hal ini perlu dilakukan untuk mengganti cairan yang hilang pada saat pemanasan. 

Melansir Buku Asam Urat (2007) oleh Tim Redaksi Vitahealth, aerobic adalah latihan yang paling utama untuk meningkatkan kerja sistem pernapasan dan membantu membuang asam urat dari peredaran darah. Lakukan latihan aerobik setiap hari. 

Anda dapat memilih antara berjalan kaki, bersepeda, dan jogging dengan memperhatikan tahapan olahraga yang baik (tahap pemanasan, latihan, dan pendinginan).

Sumber : https://kesehatan.kontan.co.id/news/ini-olahraga-yang-dapat-menurunkan-asam-urat?page=4

Anda penderita asam urat? ini obat herbal yang efektif mengobati asam urat

Anda penderita asam urat? ini obat herbal yang efektif mengobati asam urat


Anda penderita asam urat? Ini obat herbal yang efektif mengobati asam urat. 
 
Untuk sebagian orang pasti sudah tidak asing dengan asam urat. Maklum saja, asam urat merupakan salah satu penyakit yang umum di derita masyarakat tanah air. 

Penyakit asam urat bisa menyerang laki-laki dan perempuan. Salah satu gejala yang umum dirasakan penderita asam urat adalah rasa nyeri di salah satu bagian tubuh seperti jempol kaki. 

Mengutip dari buku berjudul Tumbuhan Sakti Atasi Asam Urat, karya dr. Setiawan Dalimartha, dr. Felix Adrian Dalimartha, BMedSc, penyakit asam urat muncul karena adanya peningkatan produksi dan terganggunya proses pembuangan asam urat di dalam tubuh. 

Meningkatnya produksi asam urat di dalam tubuh dipicu oleh sejumlah faktor salah satunya adalah konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi.

Sekedar info, beberapa makanan yang mengandung purin tinggi adalah daging, jeroan, kacang tanah, buncis, brokoli, bayam, kerang, dan keju. 
 
Penyakit asam urat harus segera ditangani. Umumnya, penderita asam urat mengonsumsi obat dari dokter untuk mengobati penyakitnya. 

Namun, tidak sedikit orang yang memilih mengonsumsi obat herbal untuk menurunkan kadar asam urat yang naik. 

Obat herbal asam urat 

Belakangan obat herbal tengah naik daun dan banyak dikonsumsi masyarakat. Salah satu sebabnya, obat herbal dianggap lebih aman dan minim efek samping. Selain itu, obat herbal bisa dibuat sendiri di rumah.

Anda penderita asam urat? 

Ada cukup banyak jenis obat herbal yang memiliki manfaat sebagai obat asam urat. Bahan obat herbal asam urat pun terbilang cukup mudah ditemukan. 

Berikut obat herbal yang efektif mengobati penyakit asam urat. 

1. Daun kumis kucing 

Tanaman kumis kucing terkenal karena bunganya yang cantik. Selain indah, kumis kucing merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. 

Salah satunya, kumis kucing jadi obat herbal yang ampuh menyembuhkan sejumlah penyakit salah satunya asam urat.

Ada cara khusus untuk mengolah kumis kucing sebagai obat asam urat, berikut panduannya. 

Bahan 

  • Daun kumis kucing kering 10 gram 
  • Meniran kering 10 gram 
  • Sawi tanah kering 10 gram 
  • Jahe merah kering 15 gram 
  • Kapulaga kering 10 gram

Anda cuci lalu rebus semua bahan tersebut ke dalam satu liter air. Anda rebus sampai air mendidih dan menyisakan 500 ml. Anda minum air rebusan tersebut tiga kali sehari.

2. Daun salam 

Daun salam tenar di kalangan ibu rumah tangga yang hobi memasak. Sebab, daun salam banyak dimanfaatkan sebagai salah satu bumbu dapur. 

Faktanya, daun salam tidak hanya bermanfaat sebagai bumbu dapur tapi juga bisa jadi obat herbal yang bisa menurunkan asam urat. 

Mengutip dari Grid.id, daun salam mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam folat yang baik untuk kesehatan tubuh.

Daun salam dipercaya ampuh menurunkan asam urat tinggi. Namun, penderita asam urat tidak bisa mengonsumsinya secara sembarangan. 

Sebab, ada cara terbaik mengolah daun salam agar ampuh menurunkan asam urat tinggi. Berikut bahan dan cara mengolah daun salam sebagai obat asam urat. 

Bahan: 

  • 10-25 lembar daun salam 
  • tiga gelas air. 

Anda cuci daun salam dengan air mengalir sampai bersih. Lalu, Anda rebus daun salam di dalam air mendidih hingga menyisahkan satu gelas air. 

Anda bagi dua air rebusan daun salam tersebut. Anda minum air rebusan daun salam itu sebanyak dua kali sehari. 

3. Kayu manis 

 Mengutip Jurnal Fitofarmaka Indonesia Vol.5 No. 1, kayu manis mengandung segudang senyawa aktif. 

Ekstrak kulit batang kayu manis mengandung tanin dan flavonoid. Senyawa aktif tersebutlah yang berperan menghambat produksi asam urat dalam tubuh. 

Obat herbal kayu manis untuk obat asam urat bisa Anda buat sendiri di rumah. Berikut bahan dan cara membuat obat herbal kayu manis sebagai obat asam urat yang dikutip dari buku berjudul Tumbuhan Obat dan Khasiatnya 2. 

Bahan 

  • Kayu manis 1 jari 
  • Jahe merah 15 gram 
  • Kapulaga 5 butir 
  • Bunga cengkeh 5 gram 
  • Daun sosor bebek 4  lembar 
  • Air 600 ml 

Anda masukkan seluruh bahan tersebut ke dalam air lalu rebus sampai mendidih dan menyisahkan air sekitar 300 ml. Anda minum obat herbal tersebut satu kali sehari selagi hangat. 

4. Seledri 

Banyak orang mengenal seledri sebagai bumbu masakan. Namun, siapa sangka seledri ternyata menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan. 

Salah satu kehebatan seledri di dunia kesehatan adalah ampuh mengobati penyakit asam urat. 

Asal tahu saja, seledri mengandung banyak zat yang bermanfaat seperti Apigen, Phthalides, Matinol dan apiin yang bersifat diuretik (mengeluarkan kelebihan garam dan cairan dari dalam tubuh). Selain itu, seledri juga mengandung Fitosterol, Magnesium dan zat lainnya. 

Penderita asam urat tidak boleh asal mengonsumsi seledri untuk meredakan penyakitnya. Sebab, ada cara dan takaran khusus saat mengonsumsi seledri sebagai obat herbal asam urat. 

Mengutip dari Solusi Tepat Brantas Asam Urat karya Kurnia. D 2009, berikut bahan dan cara mengonsumsi seledri sebagai obat herbal asam urat. 

Bahan 

Seledri  60 Gram (daun dan batang)
Air  200 cc

Anda cuci bersih seledri tersebut kemudian dipotong kecil-kecil. Setelah itu, Anda rebus seledri sampai menyisahkan air 100 cc. Anda minum air rebusan seledri tersebut dua kali sehari selama dua minggu. 

5. Daun mangga 

Daun mangga rupanya bukanlah daun sembarang daun. Daun mangga memiliki manfaat sebagai obat herbal untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit. 

Mengutip dari Tribunnews.com, daun mangga mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, fenol, dan flavonoid.

Melansir dari Grid.id, daun mangga dipercaya efektif menurunkan kadar asam urat tinggi. Daun mangga mengandung pelarut purin yang bisa mengurangi kristal asam urat dalam tubuh. 

Untuk merasakan manfaat daun mangga sebagai obat herbal asam urat, Anda cukup menyiapkan beberapa bahan di bawah ini. 

  • Daun mangga muda (berwarna hijau) 5 lembar 
  • Air 250 cc 

Anda cuci daun mangga sampai bersih. Lalu, Anda rebus daun mangga sampai mendidih dan daun berubah menjadi warna coklat. 

Anda minum air rebusan daun mangga dua kali sehari selagi hangat. 

Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat herbal untuk mengobati penyakit asam urat. 

Bila tidak ingin asam urat kumat lagi, Anda sebaiknya mulai menjalankan pola hidup sehat dan menghindari konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi. 

Sumber : https://kesehatan.kontan.co.id/news/anda-penderita-asam-urat-ini-obat-herbal-yang-efektif-mengobati-asam-urat-1