Jumat, 21 Mei 2021

Gejala Kerusakan Saraf Tepi Bisa Diobati

 Ilustrasi diabetes.


Kerusakan saraf tepi umumnya terjadi pada pasien diabetes. Pada pasien diabetes, kerusakan saraf tepi merupakan komplikasi paling serius. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan kerusakan pada serabut saraf di seluruh tubuh, seperti tungkai, kaki, peredaran darah, jantung, sistem pencernaan, dan saluran kemih.

Pakar kesehatan dari Saarland University Hospital Jerman, Prof Rima Obeid, mengungkapkan, pada pasien diabetes risiko kerusakan saraf tepi itu tinggi karena mereka kehilangan vitamin B1 melalui urine. Selain itu pada pasien diabetes kronik yang diterapi dengan metformin, yakni obat yang sering digunakan sebagai terapi diabetes.

“Juga terjadi pada pasien-pasien diabetes stadium lanjut dengan komplikasi, kadar vitamin B12 menurun, sehingga dibutuhkan asupan kombinasi vitamin neuropatik untuk memenuhi kebutuhan tubuh,” kata Rima di Jakarta, Jumat (16/3).

Merasa kesemutan, kram, nyeri dan baal adalah gejala umum yang kerap terjadi akibat penyakit ini. Sayangnya, banyak penderita diabetes yang tidak menyadari kondisi ini hingga terjadi kerusakan saraf yang berat.

Dokter spesialis saraf dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Manfaluthy Hakim mengungkapkan, kerusakan saraf tepi adalah kerusakan sistem saraf yang ada di seluruh tubuh, kecuali belakang dan otak. Kerusakan ini menimbulkan gejala-gejala, yang apabila tidak diatasi bisa berujung pada kelumpuhan dan kerusakan sistem motorik.

Kerusakan saraf ini memang sulit untuk disembuhkan, tapi pengobatan yang ada bisa mengurangi gejala yang timbul. Gejala yang dibiarkan tanpa intervensi bahkan bisa berujung kelumpuhan dan kerusakan sistem motorik. Menurut dia, pengobatan kerusakan saraf tepi pada prinsipnya ada dua, yakni menghilangkan atau mengontrol gejala, dan bila memungkinkan mengobati penyebabnya.

“Jika penyebabnya adalah diabetes, maka kita harus kontrol diabetesnya untuk mengurangi kerusakan pada saraf. Jika penyebabnya adalah kekurangan Vitamin B, maka kita berikan vitamin,” kata Manfaluthy.

Untuk menghilangkan gejalanya, lanjut Manfaluthy, kombinasi vitamin neurotropik yang terdiri dari vitamin B1, vitamin B6 dan vitamin B12 efektif untuk mencegah dan mengurangi gejala kerusakan saraf tepi, seperti rasa nyeri, kesemutan, rasa terbakar, dan menurunnya sensasi atau mati rasa. Mengonsumsi gabungan vitamin ini lebih memberikan hasil signifikan dibanding neurotropik tunggal, atau vitamin b1, vitamin B6, dan vitamin B12 secara terpisah.

Efektifitas kombinasi vitamin ini mengacu pada hasil studi klinis Nenoin 2018, yang telah dipublikasikan di Asian Journal of Medical Sciences 2018. Studi yang melibatkan 411 pasien neuropati berusia 18-65 tahun di 9 kota besar di Indonesia ini menunjukkan, pasien yang diberikan kombinasi vitamin mengalami perbaikan signifikan pada penyakitnya dibanding pasien yang diberikan vitamin tunggal.

Sumber : https://www.beritasatu.com/nasional/483729/gejala-kerusakan-saraf-tepi-bisa-diobati

0 komentar:

Posting Komentar