Kamis, 20 Mei 2021

Hernia Nukleus Pulposus (Saraf Terjepit)

Penyakit hernia nukleus pulposus (HNP) adalah penyakit yang terjadi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang. HNP juga dikenal dengan istilah ‘saraf terjepit’.

Saraf tulang belakang yang kejepit ini dapat menimbulkan gejala nyeri punggung bawah (pinggang), sakit punggung atas, atau nyeri pada leher, tergantung lokasi terjadinya HNP.

Hernia Nukleus Pulposus - Alodokter

Sebagian besar penyakit HNP dapat sembuh dengan sendirinya. Namun bila nyeri masih berlangsung sampai berbulan-bulan, dokter dapat memberikan pengobatan yang jenisnya disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala pada pasien.

Gejala Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Jika bantalan yang bergeser tidak sampai menjepit saraf, penderita mungkin hanya merasakan sakit punggung ringan atau bahkan tidak merasakan sakit sama sekali. Namun bila hernia menekan atau menjepit saraf tulang belakang, gejala yang muncul tergantung pada lokasi dan banyaknya saraf yang terjepit. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit punggung kiri, kanan, atau keduanya, yang menjalar hingga ke paha atau kaki.

Berikut adalah gejala saraf kejepit berdasarkan lokasinya:

Gejala HNP di leher

HNP yang menjepit saraf di leher disebut juga dengan HNP cervical. Beberapa gejalanya adalah:

  • Nyeri pada leher dan bahu yang menjalar ke lengan.
  • Kesemutan, lemah, atau kaku otot di salah satu lengan.
  • Sensasi seperti terbakar di leher, bahu, dan lengan.

Gejala HNP di punggung bawah                                                        

HNP lumbal atau hernia yang menjepit saraf di pinggang atau punggung bawah, dapat memunculkan sejumlah gejala berikut:

  • Sakit di punggung bagian bawah yang makin memburuk ketika bergerak. Terkadang, nyeri juga bisa dirasakan pada bagian tulang ekor.
  • Nyeri seperti tertusuk di area bokong yang menjalar ke salah satu tungkai.
  • Kesemutan atau lemah otot di tungkai.

Meskipun jarang terjadi, HNP lumbal juga dapat menyebabkan penderitanya tidak bisa menahan buang air kecil.

Kapan harus ke dokter

Periksakan ke dokter bila nyeri di punggung tidak kunjung hilang, menjalar ke tungkai, atau menyebabkan kesemutan serta lemah otot di tungkai.

Segera ke IGD bila nyeri punggung yang dirasakan hingga menyebabkan Anda mengompol, tidak bisa menahan buang air besar, kelumpuhan, atau terjadi sehabis mengalami cedera.

Salah satu pengobatan HNP adalah melakukan fisioterapi. Rutin berkonsultasi dengan dokter rehab medik untuk mendapatkan program terapi yang tepat dan evaluasi hasil dari fisioterapi.

Penyebab Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

HNP disebabkan oleh melemahnya jaringan di bantalan tulang belakang. Seiring bertambahnya usia, kelenturan bantalan tulang belakang akan berkurang sehingga rentan terhadap cedera. HNP juga dapat terjadi akibat seseorang terjatuh atau mengalami benturan pada tulang belakang, sehingga tulang belakang bergeser (spondylolisthesis)

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf kejepit, yaitu:

  • Memiliki keluarga dengan riwayat saraf kejepit.
  • Memiliki berat badan berlebih.
  • Mengangkat beban berat dengan posisi dan tumpuan yang salah.
  • Melakukan gerakan menunduk dan berputar secara mendadak atau berulang.
  • Memiliki kebiasaan merokok.

Diagnosis Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Dokter akan menanyakan gejala yang dialami dan aktivitas apa saja yang dilakukan pasien sebelum muncul gejala. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan saraf.

Pemeriksaan saraf dilakukan dengan mengukur kekuatan dan refleks otot, serta kemampuan bagian tubuh dalam merasakan rangsangan.

Bila dicurigai mengalami HNP, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab dari nyeri punggung yang dirasakan, seperti:

  • Pemindaian CT Scan atau MRI, untuk melihat kondisi tulang belakang.
  • Elektromiografi (EMG), untuk mengukur aktivitas listrik otot saat berkontraksi.

Pengobatan Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Sebagian besar pasien HNP dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga bulan. Selama periode tersebut, pasien dianjurkan untuk banyak berbaring dan tidak melakukan aktivitas berat.

Meski demikian, tetap perlu bergerak agar sendi dan otot tidak kaku. Pasien juga bisa mengompres area yang sakit dengan kompres hangat atau dingin. Bila gejala masih belum mereda, periksakan ke dokter.

Dokter dapat melakukan sejumlah tindakan berikut untuk mengatasi saraf kejepit:

  • Pemberian obat, meliputi obat pereda nyeri, pelemas otot, dan suntik kortikosteroid.
  • Fisioterapi.

Jika metode di atas masih belum bisa meredakan gejala atau pasien kesulitan untuk berdiri, berjalan, dan mengontrol buang air kecil, dokter bedah saraf atau dokter ortopedi akan melakukan operasi tulang belakang.

Komplikasi Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Saraf kejepit yang tidak ditangani dapat menyebabkan nyeri makin memburuk dan membuat penderita sulit beraktivitas, serta komplikasi lain di bawah ini:

  • Inkontinensia urine dan inkontinensia tinja.
  • Hilang sensasi di area sekitar dubur dan paha bagian dalam.
  • Kerusakan saraf permanen yang menyebabkan kelumpuhan.

Pencegahan Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

Meski HNP tidak selalu dapat dicegah, Anda bisa mengurangi risiko saraf kejepit dengan melakukan langkah-langkah berikut:

  • Berolahraga secara teratur, terutama jenis olahraga yang dapat menguatkan otot serta sendi di tungkai dan punggung, misalnya berenang.
  • Menjaga postur tubuh yang baik, seperti duduk dengan punggung yang tegak, atau mengangkat beban dengan posisi yang benar.
  • Mempertahankan berat badan ideal, untuk mencegah tekanan berlebih pada tulang belakang.
  • Berhenti merokok, karena kandungan di dalam rokok bisa mengurangi suplai oksigen ke bantalan tulang belakang.
  • Sesekali berdiri dan lakukan peregangan jika pekerjaan mengharuskan Anda untuk duduk dalam waktu yang lama.

Sumber : https://www.alodokter.com/hernia-nukleus-pulposus

0 komentar:

Posting Komentar